APA ITU PROTEIN….?
Protein terdapat di
dalam semua system kehidupan dan merupakan suatu komponen seluler utama yang
menysusun sekitar setengah dari berat kering sel. Setiap sel mengndung ratusan
protein yang berbeda-beda dan tiap jenis sel mengandung beberapa protein yang khas
bagi sel tersebut. Sebagian besar protein disimpan di dalam jaringan otot dasn
beberapa organ tubuh
lainnya, sedangkan sisanya terdapat didalam darah. Protein tersusun atas asam-asam alfa amino,
susunan kimianya mengandung unsure-unsur seperti yang terdapat dalam asam alfa
amino penyusunnya, yaitu karbon, oksigen, hydrogen, nitrogen. Asam-asam kuat
yang ditambahkan ke larutan protein menyebabkan suatu denaturasi irreversibel
protein. selain penambahan asam-asam kuat dapat juga dilakukan penambahann
logam, penambahan alkohol dan melakukan pengocokan terhadap larutan protein
sehingga menyebabkan protein itu terdenaturasi . Pada umumnya asam amino diperoleh sebagai hasil hidrolisis
protein, baik menggunakan enzim maupun dengan menggunakan asam. Salah satu sumber protein yang
di akan diuji dalam laboratorium adalah albumin atau putih telur. Telur
merupakan bahan makanan yang umum dikonsumsi oleh masyarakat yang memiliki kadar
protein yang cukup tinggi .
Protein
mempunyai molekul besar dengan bobot molekul bervariasi antara 5000 sampai
jutaan. Dengan cara hidrolisis oleh asam atau oleh enzim, protein akan
menghasilkan asam-asam amino. Ada 20 jenis asam amino yang terdapat dalam
molekul protein. asam-asam amino ini terikat satu dengan lain oleh ikatan peptide.
Protein mudah dipengatuhi oleh suhu tinggi, PH dan pelarut organic. Protein
adalah molekul penyusun tubuh kita yang terbesar setelah air. Hal ini
mengindikasikan pentingnya protein dalam menopang seluruh proses kehidupan
dalam tubuh. Dalam kenyataannya, memang kode genetik yang tesimpan dalam
rantaian DNA digunakan untuk membuat protein, kapan, dimana dan seberapa
banyak. Protein berfungsi sebagai penyimpan dan pengantar seperti hemoglobin
yang memberikan warna merah pada sel darah merah kita, bertugas mengikat
oksigen dan membawanya ke bagian tubuh yang memerlukan. Selain itu juga menjadi
penyusun tubuh, "dari ujung rambut sampai ujung kaki", misalnya
keratin di rambut yang banyak mengandung asam amino Cysteine sehingga
menyebabkan bau yang khas bila rambut terbakar karena banyaknya kandungan atom
sulfur di dalamnya, sampai kepada protein-protein penyusun otot kita seperti
actin, myosin, titin, dsb. Kita dapat membaca teks ini juga antara lain berkat
protein yang bernama rhodopsin, yaitu protein di dalam sel retina mata kita
yang merubah photon cahaya menjadi sinyal kimia untuk diteruskan ke otak. Masih
banyak lagi fungsi protein seperti hormon, antibodi dalam sistem kekebalan
tubuh, dll.
FUNGSI
PROTEIN
·
Protein berfungsi sebagai katalisator, sebagai pengangkut dan penyimpan
molekul lain seperti oksigen, mendukung secara mekanis sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, menghasilkan pergerakan tubuh, sebagai
transmitor gerakansyaraf dan mengendalikan pertumbuhan dan perkembangan.
Analisa elementer protein menghasilkan unsur-unsur C, H, N dan 0 dan sering
juga S. Disamping itu beberapa protein juga mengandung unsur-unsur lain,
terutama P, Fe, Zi dan Cu
·
Fungsi
protein ditentukan oleh konformasinya, atau pola lipatan tiga dimensinya, yang
merupakan pola dari rantai polipeptida. Beberapa protein, seperti keratin
rambut dan bulu, berupa serabut, dan tersusun membentuk struktur linear atau
struktur seperti lembaran dengan pola lipatan berulang yang teratur. Protein
lainnya seperti kebanyakan enzim, terlipat membentuk konformasi globuler yang
padat dan hampir menyerupai bentuk bola. Konformasi akhir bergantung pada
berbagai interaksi yang terjadi
·
Peran dan aktivitas protein dalam proses biologis antara lain
sebagaikatalis enzimatik, bahwa hampir semua reaksi kimia
dalam system biologi dikatalis oleh makromolekul yang
disebut enzim yang merupakan satu jenis protein. Sebagian reaksi seperti
hidrasi karbondioksida bersifat sederhana, sedangkan reaksi lainnya seperti
replikasi kromosom sangat rumit. Enzim mempunyai daya katalitik yang
besar, urnumya meningkatkan kecepatan reaksi sampai jutaan kali.
·
Peran lainnya dari protein dalam sistem biologi adalah sebagai
transport dan penyimpanan. Contohnya transport oksigen dalam eritrosit oleh
hemoglobin dan rnioglobin yakni sejenis protein yang mentransport oksigen
dalam otot. Selain itu terdapat beberapa jenis protein lainnya
seperti filament yang berfungsi dalam koordinasi gerak, protein fibrosa yang
berfungsi untuk menjaga ketegangan kulit dan tulang, protein kolagen yang merupakan
komponen serat utama dalam kulit, tulang, tendon, tulang rawan dan gigi;
antibodi merupakan protein yang sangat spesifik dan dapat mengenal serta
berkombinasi dengan benda asing seperti virus, bakteri dan sel yang berasal
dari organisme lain, membangkitkan dan menghantar impuls sara£ Respons sel
saraf terhadap rangsang spesifik diperantarai oleh protein reseptor, misalnya
rodopsin suatu protein yang sensitif terhadap cahaya yang ditemukan pada sel
batang retina. Protein reseptor yang dapat dipicu oleh molekul kecil spesifik
seperti asetilkolin yang berperan dalam transmisi impuls saraf pada sinap yang
menghubungkan sel-sel saraf dan pengaturan perturnbuhan dan diferensiasi.
SIFAT DARI PROTEIN
·
Protein
bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam maupun basa sebagian
ada yang mudah larut dan ada pula yang sukar larut. namun semua protein tidak
larut dalam pelarut lemak
seperti eter dan kloroform. apabila protein dipanaskan atau ditambah etanol
absolute, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol menarik
mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein
·
Pada
umumnya, protein sangat peka terhadap pengaruh-pengaruh fisik dan kimia,
sehingga mudah mengalami perubahan bentuk perubahan atau modifikasi pada
struktur molekul protein disebut denaturasi. Hal-hal yang dapat menyebabkan
terjadinya denaturasi adalah panas, PH, tekanan, aliran listrik, dan adanya
bahan kimia seperti urea, alkohol atau sabun. Proses denaturasi kadang
berlangsung secara reversible, tetapi adapula yang irreversible, tergantung
pada penyebabnya. protein yang mengalami denaturasi akan menurunkan aktivitas
biologinya dan berkurang kelarutannya, sehingga mudah mengendap
REAKSI-REAKSI UNTUK
MENGIDENTIFIKASI PROTEIN ANTARA LAIN :
·
Reaksi sakaguci
Reaksi sakaguci dilakukan dengan menggunakan pereaksi nafol dan
natrium hipobromit. Pada dasarnya reaksi ini dapat memberi hasil positif
apabila ada gugus guanidin. Jadi arginin atau protein yang mengandung arginin
dapat menghasilkan warna merah.
·
Reaksi Xantoprotein
Larutan asam nitrat pekat ditambahkan dengan hati-hati ke dalam
larutan protein. Setelah dicampur terjadi endapan putih yang dapat berubah
menjadi kuning apabila dipanaskan. Reaksi yang terjadi adalah nitrasi pada inti
benzena yang terdapat pada molekul protein. Jadi reaksi ini positif jika
mengandung tirosin, fenil alanin dan triptofan.
·
Reaksi Hopkins-Cole
Triptofan dapat berkondensasi dengan beberapa aldehida dengan
bantuan asam kuat dan membentuk senyawa yang berwarna. Larutan protein yang
mengandung triptofan dapat direasikan dengan pereaksi Hopkins-Cole yang
mengandung asam glioksilat. Reaksi Hopkins-Cole memberi hasil positif khas
untuk gugus indol dalam protein.
CONTOH REAKSI PADA PROTEIN
Sedangkan dalam sel hewan, protein memiliki peranan yang penting juga sebagai dinding sel. Protein merupakan polimer asam amino didalam ikatan peptida.
Pada ikatan peptida, protein berperan sebagai polimer dari asam amino
Ikatan peptida:
terjadi karena adanya pengambilan OH dari gugus karboksilat dengan H dari gugus amino. Polipeptida merupakan sebutan bagi ikatan peptida dalam jumlah banyak. Polimer kondensasi adalah proses terjadinya penguran zat dalam hal ini yaitu air yang diakibatkan adanya polimerisasi.
Ada beberapa reaksi yang biasanya digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap protein, diantaranya yaitu:
1. Reaksi buret dimana digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida.
2. Reaksi xantoproteat dimana digunakan untuk menunjukan adanya asam amino pada inti benzena.
a. Denaturasi
Denaturasi protein merupakan suatu proses perubahan struktur molekul tanpa adanya pemutusan ikatan kovalen. Dalam proses ini, terjadi pemecahan ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam dan terbukanya lipatan molekul protein. Ada dua macam denaturasi, yaitu pengembangan rantai peptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul ikatan.
b. Reaksi Maillard
Reaksi antara protein dengan gula pereduksi merupakan sumber utama menurunnya nilai gizi protein pangan selama pengolahan dan penyimpanan. Reaksi maillard ini dapat terjadi pada waktu pembuatan (pembakaran) roti, produksi breakfast cereals (serpihan jagung, beras, gandum, dll), dan pemanasan daging terutama bila terdapat bahan pangan nabati. Pada pembakaran roti, kehilangan zat gizi yang cukup besar tersebut terutama terjadi pada bagian yang berwarna coklat (crust) karena terjadinya reaksi dengan gula pereduksi yang dibentuk selama proses fermentasi tetapi tidak habis digunakan oleh khamir dari ragi roti.
c. Pengolahan panas yang tinggi
Pada pengolahan dengan menggunakan panas yang tinggi, protein akan mengalami beberapa perubahan. Perubahan-perubahan ini termasuk rasemisasi, hidrolisis, desulfurasi, dan deamidasi. Kebanyakan perubahan kimia ini bersifat ireversibel, dan beberapa reaksi dapat menghasilkan senyawa toksik.
PERMASALAHAN
1. Komponen utama protein suatu merupakan karbohidrat, jelaskan mengapa karbohidrat sebagai komponen utamanya?
2. Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?
3. Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsu biologisnya?
CONTOH REAKSI PADA PROTEIN
Sedangkan dalam sel hewan, protein memiliki peranan yang penting juga sebagai dinding sel. Protein merupakan polimer asam amino didalam ikatan peptida.
Pada ikatan peptida, protein berperan sebagai polimer dari asam amino
Ikatan peptida:
terjadi karena adanya pengambilan OH dari gugus karboksilat dengan H dari gugus amino. Polipeptida merupakan sebutan bagi ikatan peptida dalam jumlah banyak. Polimer kondensasi adalah proses terjadinya penguran zat dalam hal ini yaitu air yang diakibatkan adanya polimerisasi.
Ada beberapa reaksi yang biasanya digunakan untuk melakukan identifikasi terhadap protein, diantaranya yaitu:
1. Reaksi buret dimana digunakan untuk menunjukkan adanya ikatan peptida.
2. Reaksi xantoproteat dimana digunakan untuk menunjukan adanya asam amino pada inti benzena.
a. Denaturasi
Denaturasi protein merupakan suatu proses perubahan struktur molekul tanpa adanya pemutusan ikatan kovalen. Dalam proses ini, terjadi pemecahan ikatan hidrogen, interaksi hidrofobik, ikatan garam dan terbukanya lipatan molekul protein. Ada dua macam denaturasi, yaitu pengembangan rantai peptida dan pemecahan protein menjadi unit yang lebih kecil tanpa disertai pengembangan molekul ikatan.
b. Reaksi Maillard
Reaksi antara protein dengan gula pereduksi merupakan sumber utama menurunnya nilai gizi protein pangan selama pengolahan dan penyimpanan. Reaksi maillard ini dapat terjadi pada waktu pembuatan (pembakaran) roti, produksi breakfast cereals (serpihan jagung, beras, gandum, dll), dan pemanasan daging terutama bila terdapat bahan pangan nabati. Pada pembakaran roti, kehilangan zat gizi yang cukup besar tersebut terutama terjadi pada bagian yang berwarna coklat (crust) karena terjadinya reaksi dengan gula pereduksi yang dibentuk selama proses fermentasi tetapi tidak habis digunakan oleh khamir dari ragi roti.
c. Pengolahan panas yang tinggi
Pada pengolahan dengan menggunakan panas yang tinggi, protein akan mengalami beberapa perubahan. Perubahan-perubahan ini termasuk rasemisasi, hidrolisis, desulfurasi, dan deamidasi. Kebanyakan perubahan kimia ini bersifat ireversibel, dan beberapa reaksi dapat menghasilkan senyawa toksik.
PERMASALAHAN
1. Komponen utama protein suatu merupakan karbohidrat, jelaskan mengapa karbohidrat sebagai komponen utamanya?
2. Bagaimanakah cara mengidentifikasi adanya protein dalam bahan makanan?
3. Mengapa protein yang mengalami denaturasi menjadi kehilangan fungsu biologisnya?
saya akan menjawab no.2
BalasHapuscara mengetahui bahwa suatu bahan makanan mengandung protein
adalah dengan uji protein gan
ada 4 cara yaitu
1. Uji xantoprotein,
uji xantoprotein dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi
adanya senyawa protein karena uji xantoprotein dapat menunjukan adanya senyawa
asam amino yang memiliki cincin benzene seperti fenilalanin, tirosin, dan tripofan.
Langkah pengujianya adalah larutan yang diduga mengandung senyawa protein
ditambahkan larutan asam nitrat pekat sehingga terbentuk endapan berwarna putih.
Apabila larutan tersebut mengandung protein maka endapat putih tersebut apabila
di[anaskan akan berubah menjadi warna kuning.
2. Uji biuret,
uji biuret ini dapt digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya ikatan peptide dalam
suatu senyawa sehingga uji biuret dapat dipakai untuk menunjukan adanya senyawa
protein. Langkah pengujian yang dapat dilakukan adalah larutan sampel yang diduga
mengandung protein ditetesi dengan larutan NaOH kemudian diberi beberapa tetes
larutan CuSO4 encer. Apabila larutan berubah menjadi arna unggu maka larutan
tersebut mengandung protein.
3. Uji millon, Uji millon dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein yang memiliki gugus fenol seperti tiroksin. Pereaksi millon terdiri dari
larutan merkuro dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.adanya protein dalam sempel dapat
diketauhi apabila dalam sampel terdapat endapan putih dan apabila endapan putih itu
dipanaskan akan menjadi warna merah.
4. Uji belerang, uji belerang dapat digunakan untuk menguji atau mengidentifikasi adanya
senyawa protein karena dapat menunjukan asam amino memiliki gugus belerang seperti
sistin dan metionin. Langkah pengujianya adalah larutan sampel ditambahkan NaOH pekat
kemudian dipanaskan. Selanjutnya keda;am larutan ditambahkan pula larutan timbale asetat.
Apabila ;larutan mengandung sasam amino yang memiliki gugus belerang maka warna
larutan atau endapat berwarna hitam. Yaiti senyawa timbale sulfide (PbS)
Jawaban permasalahan no. 3 :
BalasHapusSebagai Contoh “Telur yang dipanaskan”, baik digoreng maupun direbus, memang akan mengalami perubahan fase, dari cair menjadi padat. Perubahan ini terjadi akibat suhu tinggi saat memasak daoat mengacaukan ikatan hidrogen dan memicu interaksi hidrofobik (interaksi menolak air) dalam telur. Hal ini membuat molekul penyusun protein telur.
Nah, karena sebagian protein menjadi rusak, maka protein telur mengalami perubahan struktur (disebut denaturasi protrin) dan mengalami pengendapan, sehingga jadilah telur yang dimasak itu menjadi padat. Selain itu, kebanyakan protein akan kehilangan fungsi biologisnya ketika mengalami denaturasi. Oleh karen itu, ketika kita memasak telur, usahakan tidak memanaskannya dengan suhu terlalu tinggi, karen dapat menghilangkan fungsi proteinnya.
baiklah disini saya akan menjawab permasalahan no. 1
BalasHapusFungsi utama karbohidrat adalah sebagai sumber energi tubuh, khususnya otak dan sistem saraf. Sebuah enzime di dalam tubuh akan mengurai karbohidrat dan mengubahnya menjadi glukosa (gula darah), dimana glukosa akan digunakan sebagai energi utama sel-sel tubuh.
Karbohidrat juga berperan sebagai cadangan energi bagi tubuh, yang akan dihidrolisis sebaga gula ketika sel tubuh membutuhkan.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat protein dan lemak.