DISAKARIDA
Disakarida
merupakan karbohidrat yang dibuat saat dua monosakarida bergabung. Pada proses
pada penciptaan disakarida ini melibatkan adanya penyatuan antara dua
monosakarida yang menjalani sebuah proses dimana sebuah molekul nantinya akan
dihapus sebagai bagian perpaduan.
Ketika
dua monosakarida tersebut sudah bergabung untuk membentuk disakarida tunggal,
maka membuat karbohidrat akan memiliki rasa yang manis serta lebih cenderung
larut di dalam air dengan relatif jauh lebih mudah. Disakarida terdiri
atas dua monosakarida yang dihubungkan oleh suatu ikatan glikosidik, ikatan
kovalen yang terbentuk antara dua monosakarida melalui reaksi dehidrasi,
misalnya maltosa merupakan suatu disakarida yang dibentuk melalui penyatuan dua
molekul glukosa. Juga dikenal sebagai gula malto. Maltosa merupakan bahan untuk
pembuatan bir. Laktosa, gula yang ditemukan dalam susu, merupakan disakarida
lain, yang terdiri atas sebuah molekul glukosa yang berikatan dengan sebuah
molekul galaktosa. Disakarida yang paling banyak di alam adalah sukrosa, yaitu
gula yang sehari – hari kita konsumsi. Kedua monomernya adalah glukosa dan
fruktosa. Tumbuhan organ nonfotosintetik lainnya dalam bentuk
sukrosa.
Disakarida adalah karbohidrat yang tersusun dari 2 molekul monosakarida, yang
dihubungkan oleh ikatan glikosida. Ikatan glikosida terbentuk antara atom C 1
suatu monosakarida dengan atom O dari OH monosakarida lain. Hidrolisis 1 mol
disakarida akan menghasilkan 2 mol monosakarida. Berikut ini beberapa disakarida
yang banyak terdapat di alam.
Diciptakan dari reaksi kondensas
Untuk proses penciptaan
disakarida sering dikenal sebagai reaksi kondensasi atau sintesis dehidrasi.
Hal ini lebih mengacu kepada ekstraksi molekul air selama bergabung dari 2
monsakarida. Apapun yang akhirnya tertinggal merupakan bahan kering yang akan
dapat disimpan relatif lebih mudah serta digunakan sebagai bahan di dalam
proses pembuatan berbagai macam jenis makanan. Disakarida yang merupakan
milik satu jenis dari beberapa kelompok kimia berbeda maupun suatu kombinasi
dari karbohidrat. Untuk contoh lainnya adalah termasuk polisakarida serta
oligosakarida. Adanya klasifikasi tertentu yang berasal dari karbohidrat
sendiri cenderung bergantung pada jenis-jenis molekul yang dimanfaatkan sekaligus
jumlah yang terlibat ke dalam penciptaan gugus.
Sukrosa merupakan disakarida populer
Salah satu jenis disakarida
yang paling populer adalah sukrosa. Di dalam rumus yang satu ini, adanya
disakarida tertentu dengan molekul fruktosa bergabung bersama molekul glukosa.
Sehingga sebagai hasilnya akan menciptakan zat manis yang nantinya akan dapat
digunakan ke dalam pembuatan kue dan juga penciptaan berbagai macam atau
diproses untuk menjadi permen. Gula pasir merupakan sala satu contoh yang
paling mudah dikenali dari sukrosa. Sedangkan jenis lainnya yang
tidak kalah terkenal dari disakarida adalah laktosa. Dimana laktosa ini juga
dikenal dengan istilah gula susu. Disakarida khusus yang satu ini dibuat dengan
menggabungkan antara molekul galaktosa dengan molekul glukosa. Berbeda
halnya dengan beberapa disakarida lain, laktosa ini tidak menyebabkan
terjadinya reaksi alergi untuk beberapa orang yang sudah menjadikan penyebab
penciptaan lebih banyak gula serta susu alternatif yang sangat mengandalkan zat
lainnya guna memberikan rasa manis pada produk.
Disakarida dapat dikonsumsi oleh penyandang diabetes
Bahkan saat ini ada sejumlah
jenis disakarida yang dimanfaatkan karena memang mereka memiliki kemampuan
untuk mengurangi terjadinya lonjakan gula dalam darah. Sehingga hal ini
dianggap ideal untuk menjadi mereka bersahabat bagi orang-orang yang menyandang
penyakit diabetes tipe dua. Pastinya ini sangat
memungkinkan penyandang diabetes tipe 2 untuk mengonsumsi beberapa jenis
makanan yang semestinya mereka tidak boleh mengonsumsinya, bahkan dalam kondisi
tertentu bisa jadi mereka (penderita diabetes) harus mampu menghindari makanan
tersebut. Maltosa lebih sering digunakan
pada proses pembuatan permen lunak seperti halnya cokelat serta di buat
menggunakan basis buah. Sedangkan molekul glukosanya sendiri masih ada, namun
memang di dalam proses ini cenderung membantu mengurangi lonjakan kadar gula
darah. Karena umumnya ini akan diserap ke dalam tubuh jauh lebih mudah
dibandingkan dengan karbohidrat yang membentuk gula sederhana atau biasa. Gula
biasa inilah yang lebih cepat memicu terjadinya lonjakan gula darah secara
drastis pada penyandang diabetes maupun orang normal sekalipun. Akan tetapi para penyandang
diabetes memang biasanya akan lebih disarankan untuk dapat lebih mengurangi
konsumsi disakarida untuk mendapatkan kondisi yang lebih aman. Hal ini
dikarenakan jika terlalu banyak mengkonsumsi makanan alternatif yang dikonsumsi
pada waktu bersamaan akan dapat menyebabkan terjadinya peningkatan distress
gastronomis meningkat, termasuk juga diare.
KLASIFIKASI
DISAKARIDA
Ada
dua jenis Disakarida.
1. Disakarida yang mengalami Pengurangan :
Dalam jenis disakarida ini, gula pereduksi adalah unit ‘hemiasetal’ bebas.
Hemiasetal adalah senyawa yang berasal berturut-turut dari aldehid dan keton.
Aldehida adalah senyawa organik. Gugus fungsi ini, dengan struktur R-CHO,
terdiri dari pusat karbonil terikat pada hidrogen dan gugus R. -CHO disebut
gugus aldehid atau formil. Banyak wewangian adalah aldehida. Keton juga senyawa
organik dengan struktur RC (= O) R ‘di mana C = O adalah kelompok keton. Contoh
disakarida dengan pengurangan ini adalah maltosa dan Selobiosa.
2. Disakarida Non-pengurangan: Pada tipe
ini, monosakarida memiliki satuan hemiasetal bebas. Contoh disakarida
non-pengurangan adalah sukrosa dan Trehalosa
BERIKUT
INI BEBERAPA DISAKARIDA YANG BANYAK TERDAPAT DI ALAM
1. Maltosa adalah suatu
disakarida dan merupakan hasil dari hidrolisis parsial tepung (amilum). Maltosa
tersusun dari molekul α-D-glukosa dan β-D-glukosa.
Dari struktur maltosa, terlihat bahwa gugus -O- sebagai
penghubung antarunit yaitu menghubungkan C 1 dari α-D-glukosa dengan C 4
dari β-D-glukosa. Konfigurasi ikatan glikosida pada maltosa selalu α karena
maltosa terhidrolisis oleh α-glukosidase. Satu molekul maltosa
terhidrolisis menjadi dua molekul glukosa.
2. Sukrosa terdapat
dalam gula tebu dan gula bit. Dalam kehidupan sehari-hari sukrosa dikenal
dengan gula pasir. Sukrosa tersusun oleh molekul glukosa dan fruktosa yang
dihubungkan oleh ikatan 1,2 –α.
Sukrosa terhidrolisis oleh enzim invertase
menghasilkan α-D-glukosa dan β-D-fruktosa. Campuran gula ini disebut
gula inversi, lebih manis daripada sukrosa. Jika kita perhatikan strukturnya, karbon anomerik (karbon
karbonil dalam monosakarida) dari glukosa maupun fruktosa di dalam air tidak
digunakan untuk berikatan sehingga keduanya tidak memiliki gugus hemiasetal. Akibatnya, sukrosa dalam air tidak berada dalam
kesetimbangan dengan bentuk aldehid atau keton sehingga sukrosa tidak dapat
dioksidasi. Sukrosa bukan merupakan gula pereduksi.
3. Laktosa adalah komponen
utama yang terdapat pada air susu ibu dan susu sapi. Laktosa tersusun dari
molekul β-D-galaktosa dan α-D-glukosa yang dihubungkan oleh
ikatan 1,4'-β.
Hidrolisis
dari laktosa dengan bantuan enzim galaktase yang dihasilkan dari pencernaan,
akan memberikan jumlah ekivalen yang sama dari α-D-glukosa dan β-D-galaktosa. Apabila enzim
ini kurang atau terganggu, bayi tidak dapat mencernakan susu. Keadaan ini
dikenal dengan penyakit galaktosemia yang biasa menyerang bayi.
POLISAKARIDA
polisakarida ialah polimer
karbohidrat kompleks yang terbentuk melalui hubungan dari banyak monomer
monosakarida. Salah satunya dari polisakarida ialah pati, bentuk utama dari
penyimpanan energi pada suatu tanaman. Pati ialah bahan makanan pokok pada
sebagian besar manusia. Makanan seperti jagung, kentang, beras, dan juga gandum
memiliki kandungan pati yang tinggi.Polisakarida adalah makromolekul, polimernya dihubungkan dengan ikatan
glikosidik. Beberapa polisakarida berfungsi sebagai materi simpanan atau
cadangan yang nantinya diperlukan sebagai dihidrolisis untuk menyediakan gula
bagi sel. Polisakarida lain berfungsi sebagai materi pembangun (penyusun) untuk
struktur yang melindungi sel atau keseluruhan organisme.
Dalam
setiap gram karbohidrat yang terpakai oleh jaringan akan menghasilkan 4,1
kalori. Karbohidrat dapat disimpan dalam tubuh, yaitu dalam hati, otot, dan
sebagian kecil dalam darah. Apabila dalam makanan kita kekurangan karbohidrat maka
darah akan bersifat asam atau acidosis.
PROSES PEMBENTUKAN POLISKARIDA
Polisakarida
adalah hasil kondensasi dari > 10 unit monosakarida, contohnya pati dan
dekstrin. Polisakarida juga digolongkan menjadi heksosa dan pentosa, tegantung
pada jenis monosakarida yang dihasilkan ketika hidrolisis.Polisakarida adalah
senyawa karbohidrat kompleks. Bila dihidrolisis, polisakarida akan menghasilkan
banyak unit monosakarida. Polisakarida terdiri atas dua jenis yaitu
homopolisakarida (mengandung hanya satu jenis unit monomer) dan heteropolisakarida
(mengandung dua atau lebih jenis unit monosakarida yang berbeda). Polisakarida
biasanya tidak berasa, tidak larut dalam air, dan memiliki berat molekul yang
tinggi. Contoh homopolisakarida adalah pati yang hanya mengandung unit-unit
D-glukosa, sedangkan asam hialuronat pada jaringan pengikat mengandung residu
dari dua jenis unit gula secara berganti-ganti merupakan contoh dari
heteropolisakarida.
FUNGSI POLISAKARIDA
Beberapa polisakarida berfungsi sebagai
bentuk penyimpan bagi monosakarida dan yang lainnya berfungsi sebagai unsur
struktural di dalam dinding sel dan jaringan pengikat. Glikogen dan pati
merupakan polisakarida simpanan yang terdapat pada tumbuhan dan manusia
sedangkan selulosa merupakan polisakarida strukural yang berfungsi sebagai
tulang semu bagi tumbuhan. Pati dan glikogen dihidrolisa di dalam saluran
pencernaan oleh amilase, sedangkan selulosa tidak dapat dicerna. Namun,
selulosa mempunyai peran penting bagi manusia karena merupakan sumber serat
dalam makanan manusia.Polisakarida juga merupakan polimer monosakarida,
mengandung banyak satuan monosakarida yang dihubungkan oleh ikatan glikosida.
Hidrolisis lengkap dari polisakarida akan menghasilkan monosakarida. Glikogen
dan amilum merupakan polimer glukosa.
Jenis-jenis
polisakarida
1. Pati
Pati dibentuk oleh homopolimer dari glukosa dengan rantai α-glikosidat,
yang dikenal dengan glukosan atau glikan. Pati merupaka sumber karbohidrat
paling penting dalam makanan dan ditemukan di dalam sereal, kentang, serta
jenis-jenis sayuran lain. Unsur utama pati adalah amilosa(15-20%), yang
merupakan struktur heliks tanpa cabang, dan amilopektin(80-85%), yang terdiri
atas rantai bercabang dan tersusun atas 24-30 residu glukosa yang disatukan
oleh ikatan 1 → 4 di dalam rantai tersebut dan oleh ikatan 1 → 6 pada titik
cabang.
2. Glikogen
Glikogen merupakan polisakarida cadangan pada tubuh hewan. Senyawa ini
sering disebut sebagai pati hewan. Glikogen memiliki struktur yang jauh lebih
bercabang dibandingkan amilopektin, dan memiliki sejumlah rantai yang terdiri
atas 12-14 residu α-D-glukopiranosa (dalam rangkaian α[1 → 4]-glukosidat)
dengan cabang yang melalui ikatan α(1 → 6) glukosidat.
The glycogen molecule. A: General structure. B: Enlargement of structure
at a branch point. It has a molecular mass of 107 Da and consists of
polysaccharide chains each containing about 13 glucose residues.
3. Inulin
Inulin adalah pati yang ditemukan dalam umbi dan akar tanaman dahlia,
artichoke, dan dendelion. Pati ini sangat mudah larut dalam air dan biasa
digunakan dalam mendeteksi kecepatan filtrasi glomerulus ginjal.
4. Dekstrin
Dekstrin merupakan substansi yang terbentuk pada proses pemecahan
hidrolisis pati. Dekstrin merupakan produk pertama kali terbentuk saat proses
hidrolisis mencapai suatu derajat pencabangan tertentu.
5. Selulosa
Selulosa merupakan unsur utama kerangka tumbuhan. Selulosa bersifat
taklarut dan terdiri atas unit-unit ß(1 → 4) untuk membentuk rantai lurus
dan panjang yang diperkuat oleh banyak mamalia, termasuk manusia, karena tidak
adanya enzim yang hidrolase ikatan ß. Di dalam usus pemamah biak dan herbivora
lainnya, terdapat mikroorganisme yang dapat menghidrolase ikatan ß dan dapat
mengfermentasi selulosa menjadi asam lemak rantai pendek dan dapat digunakan
sebagai sumber energi utama.Ini dapat
terjadi juga di dalam kolon manusia, tetapi dalam derajat terbatas.
6. Kitin
Kitin merupakan polisaarida struktural penting pada invertebrata. Bentuk
ini ditemukan dalam eksoskeleton krustasea dan insekta. Dilihat dari
strukturnya, kitin terdiri atas sejumlah unit N-asetil-D-glukosamin yang
disatukan oleh ikatan ß(1 → 4)-glikosidat.
7. Glikosaminoglikan
Glikosaminoglikan (mukopolisakarida) terdiri atas sejumlah rantai
karbohidrat kompleks yang dicirikan oleh kandungan gula amino dan asam-asam
uronatnya. Kalau rantai-rantai ini melekat pada molekul protein, senyawa
disebut sebagai suatu proteoglikan. Glikosaminoglikan bergabung dengan
unsur-unsur pembentuk struktur jaringan seperti tulang, elastin, dan kolagen.
Sifatnya yang menahan air dalam jumlah besar dan mengisi ruang-sehingga menjadi
bantalan atau pelumas struktur lain-dibantu oleh sejumlah besar gugus -OH dan
muatan negatif pada molekul, yang mempertahankan agar rantai karbohidrat tetap
saling terpisah. Contoh glikosaminoglikan adalah asam hialuronat , kondroitin
sulfat , dan heparin .
8. Glikoprotein
Glikoprotein(mukoprotein) ditemukan dalam berbagai situasi yang berbeda di
dalam cairan dan jaringan, termasuk membran sel. Zat ini merupakan karbohidrat
yang mengandung protein dalam jumlah beragam dan melekat sebagai rantai (tidak
bercabang atau bercabang hingga 15 unit). Rantai seperti ini biasanya dinamakan
rantai oligosakarida (walaupun panjang rantai dapat melebihi 10 unit).
Karbohidrat yang menjadi unsur pembentuk glikoprotein.
9. Asam Sialat
Asam sialat merupakan derivat N- atau O-asil dari asam neuraminat. Asam
neuroaminat adalah gula sembilan-karbon yang berasal dari manosamin (epimer
glukosamin) dan piruvats. Asam sialat merupakan unsur pembentuk glikoprotein
dan gangliosida . Gangliosida juga merupakan glikolipid.
Perbedaan Monosakarida, Disakarida, dan Polysakarida
Monosakarida
Monosakarida
ialah zat yang mereduksi yang disebabkan karena adanya gugus karbonil. Biasanya
dikenal dengan menambahkan akhiran ose (ataupun osa dalam istilah Indonesia)
pada akhir kata, seperti gluocose (glukosa) dan juga fructose (fruktosa).
Akhiran osa ini sering digunakan ialah sebagai nama umum. Selain itu juga,
penggolongan monosakarida tersebut tergantung pada jumlah atom oksigen yang
terdapat di dalam senyawa.
Disakarida
Disakarida tersebut sangat penting untuk farmasi. seperti sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan juga gentiobiosa. Sukrosa ialah disakarida yang tidak mereduksi disebabkan karena tidak memiliki gugus aldehida bebas. Sukrosa tersebut ialah satu-satunya disakarida banyak terdapat pada tanaman, air batang tebu, sari buah-buahan, dan juga tanaman lain.
Disakarida tersebut sangat penting untuk farmasi. seperti sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu), dan juga gentiobiosa. Sukrosa ialah disakarida yang tidak mereduksi disebabkan karena tidak memiliki gugus aldehida bebas. Sukrosa tersebut ialah satu-satunya disakarida banyak terdapat pada tanaman, air batang tebu, sari buah-buahan, dan juga tanaman lain.
Polisakarida
Polisakarida ini sering juga dikenal dengan nama senyawa bukan gula dikarenakan rasanya tidak manis. Polisakarida tersebut ialah senyawa yang terdiri dari ratusan maupun bahkan ribuan satuan monosakarida per molekulnya . Seperti pada disakarida, satuan-satuan polisakarida tersebut saling berhubungan satu dengan lain secara glikosidik dan juga dapat dipecah dengan cara hidrolisis. Polisakarida ialah polimer yang terbentuk secara alami. Polisakarida tersebut dianggap berasal dari aldosa ataupun ketosa dengan polimerisasi kondensasi.
Polisakarida ini sering juga dikenal dengan nama senyawa bukan gula dikarenakan rasanya tidak manis. Polisakarida tersebut ialah senyawa yang terdiri dari ratusan maupun bahkan ribuan satuan monosakarida per molekulnya . Seperti pada disakarida, satuan-satuan polisakarida tersebut saling berhubungan satu dengan lain secara glikosidik dan juga dapat dipecah dengan cara hidrolisis. Polisakarida ialah polimer yang terbentuk secara alami. Polisakarida tersebut dianggap berasal dari aldosa ataupun ketosa dengan polimerisasi kondensasi.
PERMASALAHAN
1. Dari jenis-jenis polisakarida apakah peran dari setiap jenis polisakarida dalam kehidupan sehari-hari?
2. Dari artikel yang saya buat disakarida dan polisakarida mempunyai perbedaan, coba anda sebutkan perbedaan dari disakarida dan polisakarida (min3)?
3. Apakah disakarida mempunyai struktur yang sama dengan polisakarida, coba anda jelaskan sedikit yang anda ketahui?
1. Dari jenis-jenis polisakarida apakah peran dari setiap jenis polisakarida dalam kehidupan sehari-hari?
2. Dari artikel yang saya buat disakarida dan polisakarida mempunyai perbedaan, coba anda sebutkan perbedaan dari disakarida dan polisakarida (min3)?
3. Apakah disakarida mempunyai struktur yang sama dengan polisakarida, coba anda jelaskan sedikit yang anda ketahui?