A. Pengertian
Reaksi Adisi
Adisi artinya
penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan ke dalam
senyawa C yang mempunyai ikatan rangkap, sehingga ikatan rangkap itu berubah
menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi antara lain dapat digunakan untuk
membedakan alkana dengan alkena.
Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan menambahkan bromin (Br2) yang
berwarna merah cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna
merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap (tidak
mengalami reaksi adisi) warna merah dari bromin tidak berubah.
Contoh
reaksi adisi adalah reaksi antara etena dengan gas klorin membentuk
1,2-dikloroetana :
B.
Jenis-Jenis Reaksi Adisi
Reaksi adisi dibedakan atas (a)
reaksi adisi elektrofilik dan (b) reaksi adisi nukleofilik.
Reaksi Adisi Elektrofilik
Reaksi adisi elektrofilik terjadi
apabila gugus yang pertama menyerang suatu ikatan rangkap pereaksi elektrofil.
Reaksi adisi elektrofilik ditemukan pada senyawa C yang mengandung ikatan
rangkap antara dua atom C seperti alkena dan alkuna. Contoh reaksi adisi
elektrofilik adalah reaksi antara etena dengan asam klorida menghasilkan
etil-klorida
Reaksi Adisi Nukleofilik
Reaksi adisi nukleofilik terjadi
apabila gugus yang pertama kali menyerang suatu ikatan rangkap merupakan
pereaksi nukleofil. Reaksi adisi nukleofilik ditemukan pada senyawa C yang
mengandung ikatan rangkap antara dua atom C dengan atom lain, seperti senyawa
yang mengandung gugus karbonil dan senyawa yang mempunyai gugus sianida. Contoh
reaksi adisi nukleofilik adalar reaksi antara dimetil-keton dengan asam sianida
menghasilkan 2-siano-2-propanol.
Orientasi Adisi Elektrofilik: Aturan Markovnikov
Coba
kita lihat lagi reaksi antara 2-metilpropena dengan HBr. Semestinya akan
terbentuk dua produk dari reaksi adisi yang berlangsung, yaitu
1-bromo-2-metilpropana dan 2-bromo-2- metilpropana. Pada kenyataannya tidaklah
demikian, yang terbentuk hanya 2-bromo-2-metilpropana. Bagaimanakah hal ini
dapat terjadi?
Seorang ahli kimia
Rusia, Vladimir Markovnikov, pada tahun 1969 mengusulkan suatu aturan yang
kemudian dikenal dengan aturan
Markovnikov, yaitu: Pada reaksi adisi HX pada alkena, hidrogen menyerangkarbon yang kurang tersubstitusi, sedangkan
X menyerang karbon yang lebih tersubstitusi.
Ketika terdapat alkena di mana karbon-karbon yang
memiliki ikatan rangkap mempunyai substituen dengan derajat yang sama maka
terbentuk produk campuran.
Oleh karena karbokation terlibat sebagai
intermediet dalam reaksi ini maka aturan Markovnikov dapat diulangi: Dalam
reaksi adisi HX pada alkena, karbokation yang lebih tersubstitusi akan
terbentuk sebagai intermediet dari pada yang karbokation yang kurang
tersubstitusi.
Halida asam (HX) dapat juga mengadisi alkena
dengan mekanisme yang mirip seperti di atas. Umumnya reaksinya menghasilkan
produk adisi Markovnikov. Misalnya adisi HBr pada alkena, di mana Br akan
mengadisi pada atom karbon yang lebih tersubstitusi (aturan Markovnikov). Akan
tetapi jika terdapat O2 atau perksida (ROOR), adisi HBr berjalan dengan
mekanisme radikal bebas, bukan dengan mekanisme ion.
PERMASALAHAN:
1. berdasarkan data diatas kenapa Reaksi adisi dapat digunakan
untuk membedakan alkana dengan alkena ?
2. aturan markovnikov mengatakan “pada adisi
heterolitik dasi sebuah molekul polar pada alkena atau alkuna, atom yang
mempunyai keelektronegatifan yang besar, maka akan terikat pada atom karbon
yang mengikat atom hydrogen yang lebih sedikit” apa yang dimaksud dengan adisi
heterolitik?
3. mengapa senyawa benzena sukar/tidak dapat
untuk diadisi? Jelaskan!
4. Reaksi elektrofilik terjadi antara etena dan asam klorida menghasilkan etil klorida, dari contoh yg saya berikan sebutkan 3contoh lain dari reaksi tersebut!
4. Reaksi elektrofilik terjadi antara etena dan asam klorida menghasilkan etil klorida, dari contoh yg saya berikan sebutkan 3contoh lain dari reaksi tersebut!
saya akan mencoba menjawab permasalahan yang pertama. Reaksi adisi digunkan untuk membedakan alkana dan alkena. Reaksi pengenalan ini dilakukan dengan penambahan bromin yang berwarna cokelat. Terjadinya reaksi adisi ditandai dengan hilangnya warna merah cokelat dari bromin. Karena alkana tidak memiliki ikatan rangkap maka tidak mengalami reaksi adisi sehingga warna merah pada bromin tidak berubah.
BalasHapusSaya akan mencoba menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusKarena senyawa benzena merupakan senyawa aromatis, yaitu senyawa yang memiliki ikatan terkonyugasi yang stabil.
Ikatan rangkap ganda benzena lebih sukar untuk mengalami reaksi adisi dibandingkan pada ikatan rangkap pada alkena, hal tersebut disebabkan oleh energi resonansi yang dimiliki oleh benzena, yang tidak ada pada alkena biasa.Energi resonansi sendiri merupakan energi yang menstabilkan ikatan rangkap pada benzena (atau pada senyawa aromatis lainnya).
Saya akan menjawab pertanyaan no 2
BalasHapusProses heterolitik / pemecahan heterolitik itu sendiri merupakan pembelahan ikatan kovalen sehingga salah satu pecahan mengambil sepasang elektron, sedangkan yang lainnya tidak medapatkan elektron. Hasilnya adalah dua buah partikel yang bermuatan. Hasil pemecahan heterolisis adalah dua buah ion, yaitu anion (bermuatan negatif) dan kation (bermuatan positif).
Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 4, contoh reaksi elektrofilik selain yang ada diblog anda adalah Contohnya reaksi 2-metilpropena dengan HBr menghasilkan 2-bromo-2-metilpropana. Reaksi dimulai dengan serangan elektrofil (HBr) pada ikatan π. Dua elektron π akan membentuk satu ikatan σ antara hidrogen dari HBr dengan karbon ikatan rangkap. Hasilnya adalah intermediet karbokation yang bersifat elektrofilik, sehingga dapat bereaksi dengan nukleofil.
BalasHapus